/*CSS Yang Tak Pakek*/
Background
Persiapan termasuk satu hal penting diantara hal lainnya dalam upaya meraih keberhasilan, apalagi waktu menuju saat UN tidaklah jauh lagi. Kesuksesan selalu diawali dengan kerja keras (cerdas) dan persiapan yang matang. Dalam sebuah kitab yang berjudul mausu’aturradd ‘alal madzaahibil fikriyah al-mu’ashirah karya Ali Bin Naif as-Syahudi dikatakan :

فَمَنْ كَانَ لَدَيْهِ الْقُدْرَةِ وَالْاِسْتِعْدَادِ لِلْعَمَلِ سَوْفَ يَنْجَحْ
“barangsiapa yang mempunyai kemampuan dan persiapan matang untuk melakukan sesuatu, maka dia akan berhasil”

Saya mengawali tips islami ini dengan sebuah pertanyaan : “siapa yang paling berjasa dalam hidup Anda?” mungkin sebagian ada yang bertanya, apa hubungannya pertanyaan tersebut dengan tips menghadapi UN. Jawabannya adalah sangat dekat. Hal ini disebabkan, jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut akan menentukan langkah apa yang harus dilakukan demi sukses UN tersebut.
Tanpa bermaksud menafikan peran dan jasa pihak yang lain dalam kesuksesan, menurut saya, yang paling berjasa dan berperan dalam kehidupan setiap peserta didik adalah Allah, orang tua dan guru.
Allah adalah Dzat tempat berharap, Dzat tempat memohon, Dzat yang mengatur kehidupan manusia, Dzat yang memberi keberhasilan dan kegagalan, dan Dzat yang mampu merubah nasib manusia. Adapun orang tua merupakan orang yang berjasa besar dalam proses kehidupan kita, sejak dalam kandungan hingga dewasa. Keberadaan mereka sangat tinggi dan mulia dalam pandangan Allah. Karena mempunyai kedudukan yang tinggi tersebut, Allah memerintahkan setiap anak untuk berterima kasih kepada mereka pada urutan kedua setelah Allah. Dan juga keridho-an ataupun kemurkaan Allah kepada setiap anak manusia sangat ditentukan oleh keridho-an dan kemurkaan kedua orang tua.
Sedangkan guru adalah orang yang dengan sabar, telaten, gemati, dan penuh tanggung jawab mendidik dan mentransfer ilmunya kepada kita dalam proses pendidikan yang kita lakukan. Mereka, para guru, mendedikasikan segalanya demi keberhasilan pendidikan dan juga keberhasilan para siswa yang dibimbingnya.

Tips Islami Menghadapi Ujian Nasional
Setelah mengetahui pihak yang paling berjasa dan berperan dalam sukses kita, sekarang marilah kita berbicara tentang tips islami dalam meraih keberhasilan UN. Agar setiap peserta didik sukses dalam UN-nya, maka satu hal yang harus dilakukan adalah : perlakukan mereka yang berperan dan berjasa dalam kehidupan dengan semestinya! Tips islami yang saya maksud dalam menghadapi UN adalah bagaimana kita memperlakukan pihak-pihak yang berjasa dan berperan dalam kehidupan kita sebagaimana seharusnya.

Agar berhasil dalam Ujian Nasional (UN), kepada Allah para siswa harus :

Menghamba kepada-Nya dengan beribadah secara sungguh-sungguh : memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah, dsb,
Memuji-Nya dengan ikhlas,
Memohon kepada-Nya dengan khusu’ dan penuh harap,
Mencari ridho Allah dengan banyak berbuat kebaikan di dunia, termasuk banyak bersodaqah,
Bertawakkal kepada-Nya setelah berusaha dengan sungguh-sungguh.

Catatan : dalam berdoa pergunakan waktu-waktu yang baik, misalnya adalah saat selesai shalat dan pada sepertiga malam yang terakhir sehabis menjalankan shalat tahajud. Sepertiga malam yang terakhir (antara jam 02.00 hingga menjelang subuh) adalah waktu yang paling baik untuk berdoa.

Agar berhasil dalam Ujian Nasional (UN), kepada orang tua siswa harus :
Mencari ridho mereka. Artinya, kita tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan orang tua marah, murka dan mengata-ngatai (mengutuk) kita dengan kata-kata yang buruk. Ingat kata-kata yang terucap dari mulut kedua orang tua kita (terlebih ibu) kepada kita dianggap oleh Allah sebagai sebuah permintaan dan sangat mudah untuk dikabulkan oleh Allah. Maka kita harus selalu melakukan hal-hal positif yang dapat menyebabkan orang tua bangga, bahagia dan ridho kepada kita.

Ridho orang tua dapat diperoleh dengan :

Berbuat baik kepada keduanya (birrul walidain),
Menghindari kedurhakaan kepada keduanya,
Mentaati perintahnya,
Segera mohon maaf atas kesalahan kita,
Mohon dido’akan.

Catatan : kata-kata orang tua (khususnya ibu) untuk anak-anaknya dianggap oleh Allah sebagai doa dan sangat makbul (mudah dikabulkan oleh Allah).

رِضَى اللهِ فِي رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اللهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ
“Ridho Allah tergantung kepada ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orang tua” (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr)

Agar berhasil dalam Ujian Nasional (UN), kepada guru siswa harus :

Menghormati dan menghargainya,
Mentaati perintahnya,
Mengerjakan tugas yang diberikan,
Menjadikannya sebagai guru, di dalam maupun di luar madrasah,
Segera meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat.

Peran diri sendiri
Siswa juga memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan UN. Hal-hal yang dirasa perlu untuk dikerjakan demi sukses dalam ujian nasional (UN) adalah antara lain :

Kerja keras,
Sungguh-sungguh,
Pantang menyerah,
Menentukan target,
Tidak mudah mengeluh,
Menghindari kemalasan,
Berdo’a.

Dalam sebuah pepatah berbahasa Arab dikatakan :

مَنْ جَدَّ وَجَدَ
“siapa yang giat, sungguh-sungguh (kerja keras dan cerdas) dia yang dapat”

Demikian tips islami ini, semoga bermanfaat dan dapat menjadi bagian dari kiat sukses dan persiapan menghadapi Ujian Nasional yang pada gilirannya menjadi bagian dari keberhasil siswa secara keseluruhan.



Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang.
Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru.
Namun untuk menjadi seorang guru profesional, tidak lah semudah kita mengucapkan kata-kata. Membutuhkan kerja keras dan loyalitas terhadap apa yang harus dilakukan seorang guru profesional.
Disaat kita sedang berada di jalur untuk menjadi Guru Profesional, kita harus mampu melawan beberapa penyakit yang sering di derita oleh seorang guru.
ada 11 penyakit yang sering diderita oleh guru, penyakit itu antara lain:
  1. Tipes   : Tidak punya selera (monoton dan membosankan)
  2. Mual : mutu amat lemah (mutu lemah mau jadi guru bersertifikat pendidik? jangan ngimpi)
  3. Kudis : Kurang disipiln (murid disuruh disiplin, namun kalau kita tidak disiplin? ^$#&@$)
  4. Asma : Asal masuk kelas (kewajiban guru kepada peserta didik, bukan rutinitas)
  5. Kusta : Kurang Strategi (hoaammm… di kelas siswa bakal ngantuk berat 
  6. TBC : Tidak Bisa Computer (Jaman Gini ga bisa komputer? haddeeeeehhhhh…… %$^%#@)
  7. KRAM : Kuram Terampil
  8. Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang akurat (kualitas bos,, bukan kuantitas….)
  9. Lesu : Lemah Sumber (cuma pake 1 referensi, LKS pula  ; pake internet… ga kenal internet? NDESO (by tukul arwana )
  10. Diare : Dikelas Anak-anak remehkan (Guru hanya menang belajar 1 malam dari siswa, apa masih meremehkan siswa?)
  11. Ginjal : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat (Penyakit yang paling parah , guru bukan cari uang, tapi cari nafkah batin  .. ingat semboyan Pahlawan tanpa tanda jasa)
Memang bukan penyakit seperti yang ada di kamus medis. Namun 11 penyakit tersebut di atas sangatlah berbahaya dan bisa menular.
Mari kita berpikir positif dan melakukan yang terbaik dalam hal pendidikan, jangan sampai salah satu dari 11 penyakit itu menghinggapi kita.Jangan sampai pendidikan negeri ini menjadi rapuh hanya karena Tenaga Pendidik yang tidak kompeten.